quarta-feira, 30 de março de 2016

EURICO UCAP SELAMAT PASKAH & DUKUNG GUGAT AUSTRALIA


Oleh : Yoseph G. Lema

EURICO GUTERRES atas nama pribadi, atas nama keluarga, maupun atas nama seluruh warga Uni Timor Aswain (UNTAS) di Timor Barat, Indonesia, menyampaikan ucapan selamat Pesta Paskah kepada seluruh rakyat dan para pemimpin negara Timor Leste. Semoga kebangkitan Tuhan Kita Yesus Kristus membawa kebangkitan baru bagi seluruh bangsa Timor, baik yang mendiami pulau Timor di bagian Timur, maupun yang mendiami Pulau Timor bagian barat.

“Dari hati yang tulus ikhlas saya menyampaikan selamat pesta Paskah kepada seluruh rakyat Timor Leste, seluruh pemimpin negara Timor Leste, seluruh biarawan dan biarawati, serta seluruh tokoh dan anak bangsa Timor Leste,” ucap Eurico Guterres dalam perbincangan dengan Timor Post, Sabtu (26/3) di Kota Kupang.

Eurico menegaskan perbedaan warga negara bukan alasan untuk tidak mengucapkan selamat Paskah kepada seluruh bangsa Timor Leste, sebab sampai kapan pun pertalian hubungan darah dan kekeluargaan antara warga negara Timor Leste dan warga Timor Barat di Indonesia senantiasa akan terjaga dan terawat dengan baik, sebab semuanya merupakan anak cucu keturunan bangsa Timor.

Karena itu, ketika Pemimpin Besar Timor Leste, mantan Presiden dan mantan Perdana Menteri Timor Leste, Kayrala Xanana Gusmao menyeruhkan seluruh rakyat Timor Leste untuk bangkit melawan kesewenangan Australia sehubungan dengan penentuan batas laut diantara kedua negara, Eurico mengaku dirinya dan seluruh pengikutnya tergerak hati untuk berjuang bersama sebagai sesama anak keturunan bangsa Timor.

“Masalah batas laut yang saat ini diperjuangkan Xanana dan seluruh rakyat Timor Leste adalah masalah kita bersama.Timor Gap harus menjadi urusan kita semua, baik yang ada di Timor Leste, maupun yang ada di Timor Barat.Kita bangsa Timor adalah pemilik sah Timor Gap sehingga mesti diperjuangkan secara bersama-sama hingga tuntas sesuai hukum internasional,” tegas Eurico Guterres, putra kelahiran Uatolari di Distric Viqueque.

Menurut Eurico, kehadiran Australia di Timor Leste kelihatan seperti akan membantu bangsa dan negara Timor Leste. Namun jika disimak lebih dalam akan menemukan suatu titik yang bisa menyimpulkan bahwa kehadiran mereka di Timor Leste sesungguhnya untuk mengeruk seluruh harta kekayaan bangsa Timor. 

“Saya harus katakan bahwa Australia itu sesungguhnya tidak peduli dengan bangsa kita, mereka hadir di negara kita di pulau Timor ini karena ada maksud tertentu.Keinginan mereka itu hanya satu, mengeruk seluruh harta kekayaan yang ada di dasar laut Timor. Ya, mereka ingin memperoleh seluruh kekayaan minyak dan gas di Timor Gap. Bayangkan jumlah kekayaan di Timor Gap itu mencapai milyaran dolar Amerika dan kita sebagai bangsa Timor akan dapat apa dari sana jika perjanjian batas lautnya dilalukan secara tidak jujur dan tidak transparan,” tambah Eurico.

Karena itu Eurico setuju jika saat ini Xanana Gusmao dan seluruh rakyat Timor Leste menggugat dan mempertanyakan kembali perjanjian batas laut diantara kedua negara.Perjanjian yang saat ini ada dilukiskan Eurico sebagai sebuah keputusan yang belum matang sehingga mesti ditinjau kembali.“Bagi saya perjanjian ini belum matang. Australia memamg menggiring kita kearah seperti sekarang agar dia bisa mengeruk seluruh harta kekayaan kita di dasar laut Timor,” tandas Eurico apa adanya.

Dalam obrolan ini Eurico juga menceritrakan adanya pipa minyak di tanah kelahirannya di daerah Aliambata, Uaotolari, Viqueque.“Di tempat kelahiran saya di Uatolari ada pipa minyak yang dibangun Australia di daerah Aliambata.Kita tidak tahu pipa-pipa itu selama puluhan tahun ini berfungsi atau tidak.Yang pasti pipa-pipa itu untuk mengalirkan minyak bumi.Hal yang sama juga ada di Suai, Covalima. Ada pipa-pipa besar untuk minyak. Nah kalau selama puluhan ini pipa-pipa itu berproduksi maka bayangkan kerugian yang sudah kita alami seperti apa. Karena itu gugatan rakyat  Timor Leste sangat baik dan saya mendukung sepenuhnya. Kita ingin semua kebohongan akan terkuak ke permukaan dan diketahui publik internasional,” tutur mantan Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Propinsi NTT.

Indonesia Mesti Bantu

Langkah konkrit yang akan dilakukan Eurico Guterres dan seluruh elemen masyarakat di Timor Barat adalah mengumpulkan seluruh raja-raja di Timor Barat, para tokoh yang tergabung dalam Persehatian Orang Timor (POT), para politisi, tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh agama, juga Ferdi Tanone sebagai tokoh yang bertahun-tahun konsisten berjuang menyelamatkan kekayaan laut Timor agar mau duduk bersama diatas Biti Bot (Tikar Besar Orang Timor) guna membicarakan masalah ini.

“Kita semua mesti duduk bersama diatas Biti Bot, termasuk anggota DPRD kabupaten/kota di pulau Timor, anggota DPRD NTT, anggota DPR RI dan anggota DPD RI asal NTT. Kita mesti bahas langkah-langkah yang diperlukan guna mendukung perjuangan Xanana Gusmao dan seluruh rakyat Timor Leste. Perjuangan itu sangat mulia karena untuk kepentingan segenap rakyat di pulau Timor, baik di Timor Leste maupun rakyat di Timor  Barat,” tandas tokoh yang dikenal sebagai pribadi pembrani.

Salah satu kesepakatan yang akan diambil dalam pertemuan seluruh tokoh di Timor Barat adalah mendesak Pemerintah Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk peduli terhadap persoalan di dasar laut Pulau Timor.  “Kita akan minta pemerintah Indonesia untuk bersama Timor Leste mendesak Australia agar mau duduk di meja perundingan guna membahas kembali batas-batas laut diantara ketiga negara, yaitu Indonesia, Timor Leste dan Australia sesuai hukum internasional. Indonesia kita harapkan mau bertanya tentang hak-hak masyarakat  Timor Barat atas kekayaan di laut Timor,” ucap lelaki asal Viqueque ini.

Senada dengan itu, Ferdi Tanone, tokoh peduli kekayaan laut Timor meminta Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor Leste agar menghentikan dulu penentuan batas-batas darat diantara kedua negara. “Dimana-mana selalu yang ditentukan lebih dulu itu adalah batas-batas lautnya.Kalau sudah disepakati batas laut barulah kita tentukan batas darat.Penentuan batas laut di Timor menjadi sangat penting, karena akan menyelamatkan harta kekayaan orang Timor dari cengkraman bangsa Australia,” tegas Ferdi Tanone.

SDM Pertambangan

Merujuk kepada keruwetan persoalan di Timor Gap seharusnya memberikan pelajaran berharga dan inspirasi besar bagi para pemimpin negara Timor Leste, maupun para pemimpin di Propinsi Nusa Tenggara Timur.Bahwa pulau Timor selama ini dilukiskan sebagai daerah serba minus, selalu mengalami kekeringan akibat kemarau panjang, ternyata dibalik semua itu Pulau Timor sesungguhnya adalah salah satu pulau terkaya di dunia.

Potensi tambang di wilayah daratan memperlihatkan Timor adalah pulau yang kaya raya.Kita punya kandungan batu/tanah kapur yang memungkinkan dibangun pabrik semen dalam skala ekspor.Kita punya kandungan batu marmer yang diproduksi hingga ratusan tahun pun tak akan habis. Kita punya batu mangan kualitas terbaik dengan deposit besar. Kita punya batu akik dari Niam di TTU yang memiliki kekhasan tersendiri.Dan yang luar biasa hebat, kita punya kandungan minyak bumi terbesar di dasar laut Pulau Timor.Konon, kandungan minyak bumi yang luar biasa besar juga terdapat di sekitar gugusan pulau Pasir di Kabupaten Rote Nado.Kini pulau Pasir tersebut juga diklaim Australia sebagai tanah miliknya.

Bila dilihat dari potensi maka Timor Leste dan Timor Barat sesungguhnya adalah bangsa yang kaya akan bahan tambang bernilai ekonomi tinggi. Tapi realitanya menunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang miskin.Kita kekurangan uang, kekurangan SDM dan kadang kekurangan bahan pangan.Kenapa? Karena kita tidak punya sumber daya manusia (SDM) yang benar-benar paham akan dunia pertambangan, perminyakan, gas, dll. Kita ketiadaan SDM hebat di bidang khusus ini.Bayangkan di NTT, baik di tingkat propinsi, maupun kabupaten/kota sampai hari ini Kepala Dinas Pertambangan umumnya dipercayakan kepada insinyur peternakan, insinyur pertanian, sarjana hukum, bahkan mungkin sarjana pendidikan.Kita pasang sarjana-sarjana ini karena kita tidak punya sarjana pertambangan.Inilah akar masalah kita.

Kita juga tidak memiliki SDM yang ahli hukum laut yang paham akan persoalan batas-batas laut, batas wilayah dan batas negara. Dan tentu masih banyak bidang-bidang keilmuan lainnya yang seharusnya anak muda kita kuasai sehingga bisa membantu memberi kajian yang tepat untuk pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan.

Oleh karena itu, pesan kuat dari adanya kasus ‘penjajahan’ Australia atas kekayaan di laut Timor adalah Pemerintah Timor Leste dan Pemerintah Propinsi NTT sudah saatnya memberikan beasiswa special bagi putra-putrinya untuk mendalami ilmu pertambangan, perminyakan, gas alam, hukum laut, dll. Karena kita tidak memiliki SDM-SDM ini maka selama ini kita diperdaya oleh bangsa asing.Mereka datang dengan membawa tenaga-tenaga yang handal di bidang pertambangan, anggaran berlimpah, serta teknologi canggih membuat kita menjadi tak berdaya dan diperdaya. Kita selalu dibodohi bangsa lain.

Salam dan doa dari Timor Barat. Semoga….!!!

Timor Post

Sem comentários: